Profil Desa Keleng
Ketahui informasi secara rinci Desa Keleng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, merupakan desa inovatif yang menjadi pionir "Green Economic Village" melalui pengembangan biomassa untuk energi terbarukan. Dengan BUMDes "SEMAR KELENG" yang aktif dan inisiatif seperti koperasi dan festival kuli
-
Pelopor Ekonomi Hijau Berbasis Biomassa
Desa Keleng menjadi model pengembangan ekosistem biomassa (tanaman energi Kaliandra dan Gamal) untuk mendukung program cofiring PLTU, dikelola melalui BUMDes "SEMAR KELENG".
-
Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang Dinamis
Selain pertanian, Desa Keleng aktif mengembangkan potensi ekonomi melalui pembentukan Koperasi Desa "Merah Putih" dan penyelenggaraan Festival Kuliner untuk mempromosikan UMKM lokal.
-
Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan Strategis
Pemerintah Desa Keleng secara aktif melibatkan masyarakat dalam musyawarah terkait proyek-proyek strategis, seperti pembangunan SUTET dan pemanfaatan aset desa, menunjukkan tata kelola yang partisipatif.

Desa Keleng, sebuah entitas pedesaan yang berada di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tengah mencuri perhatian sebagai salah satu pelopor dalam implementasi ekonomi hijau di tingkat desa. Dengan langkah-langkah inovatif dalam pengembangan energi terbarukan berbasis biomassa dan pemberdayaan ekonomi lokal yang dinamis, Desa Keleng menunjukkan komitmen kuat menuju kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Profil ini akan mengupas lebih dalam berbagai aspek yang membentuk Desa Keleng, mulai dari tata kelola pemerintahannya, potensi sumber daya, hingga geliat sosial ekonomi masyarakatnya yang progresif.
Mengenal Lebih Dekat Desa Keleng: Lokasi dan Konteks Administratif
Desa Keleng merupakan salah satu dari 16 desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Berdasarkan informasi dari situs resmi Kecamatan Kesugihan, Desa Keleng dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Arsidi. Letak Desa Keleng berada di jalur yang cukup strategis, dengan aksesibilitas yang terus ditingkatkan melalui berbagai program pembangunan infrastruktur di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Meskipun detail mengenai luas wilayah dan pembagian dusun secara spesifik belum secara komprehensif tersedia di platform publik desa, keberadaan Desa Keleng sebagai unit pemerintahan yang aktif tercermin dari berbagai kegiatan dan program yang diimplementasikan. Informasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap mencatat jumlah penduduk Desa Keleng berdasarkan registrasi tahun 2022 mencapai 4.339 jiwa, terdiri dari 2.318 penduduk laki-laki dan 2.028 penduduk perempuan. Angka ini mengalami peningkatan dari Sensus Penduduk 2020 yang mencatat 3.793 jiwa, menandakan adanya dinamika kependudukan di wilayah ini.
Pemerintah Desa Keleng, sebagaimana dinyatakan dalam situs resminya (keleng.desa.id
), memiliki komitmen penuh untuk melayani masyarakat guna mewujudkan desa yang mandiri dan terus bertumbuh bersama warganya. Desa ini juga menjunjung tinggi kearifan lokal dalam bermasyarakat dan bernegara, sebuah nilai yang menjadi fondasi penting dalam setiap upaya pembangunan.
Kondisi Geografis dan Demografi Desa Keleng
Secara umum, wilayah Kecamatan Kesugihan, termasuk Desa Keleng, memiliki karakteristik dataran rendah dengan potensi lahan pertanian yang cukup signifikan. Iklim tropis dengan dua musim utama mempengaruhi pola tanam dan aktivitas pertanian masyarakat. Keberadaan Desa Keleng di Kabupaten Cilacap, yang memiliki garis pantai di bagian selatannya, juga secara tidak langsung memberikan pengaruh pada konteks sumber daya alam dan peluang ekonomi yang lebih luas, meskipun Desa Keleng sendiri merupakan desa daratan.
Populasi Desa Keleng yang mencapai lebih dari empat ribu jiwa menjadi modal sosial yang besar. Sebagian besar penduduknya, sebagaimana gambaran umum di wilayah Kesugihan, kemungkinan besar menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan dan akses terhadap informasi menjadi krusial untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan menghadapi tantangan zaman.
Denyut Ekonomi Desa Keleng: Pertanian, Energi Hijau, dan Kreativitas Lokal
Perekonomian Desa Keleng menunjukkan dinamika yang menarik dengan bertumpu pada sektor pertanian tradisional sambil merintis inovasi di bidang ekonomi hijau dan kreatif.
- PertanianSebagai basis utama, sektor pertanian menjadi sandaran hidup bagi banyak warga Desa Keleng. Peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Kesugihan telah memberikan dampak positif signifikan bagi para petani, memudahkan pengangkutan hasil panen dan memangkas biaya operasional. Komoditas pertanian utama kemungkinan meliputi padi dan palawija, sejalan dengan kondisi umum di Kabupaten Cilacap.
- Pelopor "Green Economic Village" dan Pengembangan BiomassaInilah salah satu keunggulan dan ciri khas Desa Keleng. Desa ini terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem biomassa bekerja sama dengan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sejak tahun 2023, telah dikembangkan lahan tanaman energi, terutama jenis Kaliandra dan Gamal, yang sebagian siap dipanen untuk mendukung program cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada transisi energi nasional tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Daun tanaman energi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan metode penanaman tumpang sari memungkinkan petani tetap menghasilkan panen tanaman pangan.
- Peran Sentral BUMDes "SEMAR KELENG"Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "SEMAR KELENG" memegang peran vital dalam program ekonomi hijau ini. BUMDes ini mengelola fasilitas produksi biomassa berupa kepingan kayu dengan kapasitas mencapai 4 ton per hari dan telah mampu menyerap sekitar 20 tenaga kerja lokal. Keberhasilan BUMDes ini menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat berkontribusi dalam isu energi sekaligus menciptakan lapangan kerja.
- Pembentukan Koperasi Desa "Merah Putih"Sebagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian desa secara kolektif, Pemerintah Desa Keleng baru-baru ini (Mei 2025) menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk membentuk Koperasi Desa "Merah Putih". Kehadiran koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha kecil dan masyarakat umum untuk mengembangkan potensi ekonomi secara bersama-sama.
- Festival Kuliner Desa KelengPada Mei 2025, Desa Keleng juga sukses menggelar Festival Kuliner dengan tema "FOOD STREET CHELLENGE". Acara ini menjadi ajang promosi potensi kuliner lokal sekaligus wadah pemberdayaan bagi para pelaku UMKM di bidang makanan. Ini menunjukkan adanya kesadaran akan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis kuliner.
- UMKM LainnyaSitus desa menyebutkan adanya "kerajinan tangan unik" yang dibuat dengan cinta dan dedikasi, mengindikasikan potensi sektor kerajinan yang perlu digali dan dikembangkan lebih lanjut.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik di Desa Keleng
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus Pemerintah Desa Keleng dan pemerintah daerah untuk mendukung aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pembangunan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Kesugihan telah terbukti mampu mendongkrak perekonomian warga, termasuk di Desa Keleng. Akses yang lebih baik memudahkan mobilitas, distribusi barang dan jasa, serta interaksi sosial.
Desa Keleng juga menjadi salah satu lokasi yang akan dilintasi atau terdampak oleh pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Rawalo/Kesugihan Incomer (PLTU Adipala – PLTU Cilacap). Terkait hal ini, Pemerintah Desa Keleng telah menggelar Musyawarah Desa pada Mei 2025 untuk sosialisasi dan pembahasan pemanfaatan Tanah Kas Desa (TKD) untuk proyek strategis nasional tersebut. Proses ini menunjukkan adanya upaya transparansi dan pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait aset desa dan pembangunan berskala besar.
Selain itu, Desa Keleng juga menjadi salah satu penerima manfaat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah, yang dikenal dengan istilah "bedah rumah". Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas hidup warga. Fasilitas pendidikan dan kesehatan dasar juga tersedia, meskipun peningkatan kualitas dan kuantitas layanan terus menjadi perhatian.
Tata Kelola Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Masyarakat Keleng
Pemerintahan Desa Keleng, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Arsidi, menunjukkan komitmen terhadap pelayanan publik yang prima dan pembangunan yang partisipatif. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan musyawarah desa yang melibatkan warga dalam pembahasan isu-isu strategis, seperti pemanfaatan tanah kas desa, pembentukan koperasi, hingga perencanaan festival desa. Keterbukaan informasi dan transparansi menjadi bagian dari upaya membangun kepercayaan publik.
Pemerintah Desa Keleng juga berupaya meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah desa melalui berbagai pelatihan, sebagai langkah untuk mendukung profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi pelayanan. Semangat gotong royong dan kearifan lokal dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, menjadi modal sosial yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Keleng diwarnai dengan berbagai aktivitas komunal. Penyelenggaraan Festival Kuliner, misalnya, tidak hanya berdampak ekonomi tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan menumbuhkan rasa bangga terhadap potensi lokal. Pembentukan koperasi juga didasari oleh semangat kebersamaan untuk maju dan sejahtera bersama.
Potensi Unggulan, Peluang Pengembangan, dan Tantangan di Desa Keleng
Desa Keleng memiliki sejumlah potensi unggulan yang menjadi daya tarik dan modal pembangunan:
- Program Ekonomi Hijau dan BiomassaIni merupakan keunggulan kompetitif yang sangat signifikan, menempatkan Desa Keleng sebagai kontributor dalam transisi energi dan membuka peluang ekonomi baru.
- BUMDes yang ProduktifBUMDes "SEMAR KELENG" telah terbukti mampu mengelola unit usaha biomassa secara profesional dan memberikan dampak ekonomi.
- Inisiatif Ekonomi KreatifPenyelenggaraan Festival Kuliner dan pembentukan koperasi menunjukkan adanya semangat inovasi dan kewirausahaan di tingkat desa.
- Lahan PertanianSektor pertanian tetap menjadi basis penting yang perlu terus dikembangkan dengan praktik-praktik berkelanjutan.
- Keterlibatan MasyarakatTingginya partisipasi masyarakat dalam musyawarah desa menjadi modal sosial yang kuat.
Peluang pengembangan ke depan meliputi:
- Perluasan skala program biomassa dan pengembangan produk turunan lainnya.
- Penguatan Koperasi Desa "Merah Putih" sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
- Pengembangan Festival Kuliner menjadi agenda rutin yang menarik wisatawan dan investor.
- Identifikasi dan pengembangan potensi UMKM lain, khususnya di bidang kerajinan dan produk olahan pertanian.
- Pengembangan Desa Keleng sebagai destinasi studi banding untuk program ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat.
Namun Desa Keleng juga menghadapi tantangan:
- Keberlanjutan Pasokan Bahan Baku BiomassaPerlu memastikan ketersediaan lahan dan partisipasi petani dalam jangka panjang untuk tanaman energi.
- Peningkatan Kapasitas SDMKebutuhan akan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi pengelola BUMDes, koperasi, pelaku UMKM, dan petani.
- Akses PermodalanMeskipun ada koperasi, akses permodalan yang lebih luas mungkin masih dibutuhkan oleh UMKM untuk berkembang.
- Pemasaran Produk LokalPerlu strategi pemasaran yang efektif untuk produk kuliner, kerajinan, dan hasil pertanian agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
- Infrastruktur PendukungTerus memastikan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta teknologi informasi.
Visi dan Arah Kebijakan Pembangunan Desa Keleng
Meskipun visi dan misi Desa Keleng secara terperinci belum dipublikasikan secara luas dalam format itemisasi, komitmen Pemerintah Desa Keleng untuk "menjadikan desa yang mandiri dan terus bertumbuh bersama dengan masyarakat" serta "menjunjung tinggi kearifan lokal" memberikan gambaran jelas mengenai arah pembangunan yang diinginkan. Fokus utama tampaknya diarahkan pada:
- Kemandirian EkonomiMelalui pengembangan BUMDes, koperasi, UMKM, dan pemanfaatan potensi lokal seperti biomassa dan kuliner.
- Kesejahteraan MasyarakatMelalui peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup (misalnya melalui program BSPS dan infrastruktur).
- Pembangunan BerkelanjutanDengan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, sebagaimana tercermin dalam program ekonomi hijau.
- Tata Kelola PartisipatifDengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan.
- Pelestarian Kearifan LokalMenjadikan nilai-nilai budaya sebagai landasan dalam bermasyarakat dan membangun desa.
Implementasi berbagai program seperti pengembangan biomassa, pembentukan koperasi, dan festival kuliner merupakan cerminan nyata dari upaya mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
Desa Keleng, Energi Baru dari Jantung Inovasi Pedesaan
Desa Keleng di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, membuktikan bahwa inovasi dan semangat kolaborasi dapat menjadi energi baru bagi kemajuan di tingkat desa. Langkah berani dalam merintis program ekonomi hijau berbasis biomassa, dipadukan dengan upaya pemberdayaan ekonomi kreatif dan partisipasi aktif masyarakat, menempatkan Desa Keleng sebagai contoh inspiratif. Keberhasilan BUMDes "SEMAR KELENG" dan antusiasme dalam menyambut inisiatif baru seperti koperasi dan festival kuliner menunjukkan bahwa Desa Keleng tidak hanya bertumpu pada potensi alam, tetapi juga pada kekuatan sumber daya manusia dan visi kepemimpinan yang progresif.
Dengan terus mengasah potensi, menjawab tantangan dengan solusi kreatif, dan menjaga semangat kebersamaan, Desa Keleng berpeluang besar untuk tidak hanya mandiri secara ekonomi dan energi, tetapi juga menjadi mercusuar bagi desa-desa lain yang ingin bertumbuh secara berkelanjutan dan bermartabat. Perjalanan Desa Keleng adalah bukti bahwa dari pelosok desa pun dapat lahir kontribusi nyata bagi isu global sekaligus peningkatan kesejahteraan lokal.